<<Akhlak Seekor Anjing>>
Abû Utsmân Al-H airî suatu hari diundang makan oleh seseorang yang ingin menguji kesabarannya. Ketika beliau sampai di depan pintu rumah orang tersebut, tuan
rumah berkata kepadanya, “Aku tidak punya makanan, pergilah engkau.” Abû Utsmân pun berjalan meninggalkan rumah tersebut.
Selang beberapa saat, belum jauh beliau berjalan, sang tuan rumah kembali memanggilnya. Saat sampai di depan rumah, tuan rumah itu mengusirnya kembali sembari berkata, “Pergilah, aku tidak punya makanan.” Abû Utsmân pun kembali meninggalkan rumah itu, dan beberapa saat kemudian sang pemilik rumah kembali mengundangnya. Beliau pun kembali memenuhi undangannya, akan tetapi saat berada di depan rumah tersebut, sang tuan rumah mengusirnya kembali. Hal ini
dilakukan lebih dari empat kali dan beliau tetap melakukan hal yang sama. Di wajah beliau sedikit pun tidak tampak tanda-tanda marah.
Menyaksikan kesabaran Abû Utsmân Al-H airî, pemilik rumah itu pun bersimpuh di hadapan beliau dan berkata, “Duhai guru, maafkan
aku, aku hanya ingin mengujimu. Sungguh mulia akhlakmu.”
“Sesungguhnya perangaiku yang engkau saksikan hanyalah akhlak seekor anjing. Seekor anjing jika dipanggil dia datang, dan jika diusir, ia pun akan pergi,” ujar Abû Utsmân Al-H airî.
Hikmah Di Balik Kisah
Perbuatan orang yang menguji Abû Utsmân Al-H airî tersebut tidaklah terpuji, akan tetapi beliau tidak marah. Beliau bahkan tidak
menganggap akhlaknya tersebut sebagai akhlak yang luar biasa. Beliau menyatakan bahwa itu hanyalah akhlak seekor anjing.
sumber : ar-raudhah info
like >>>
Butir-Butir Mutiara
Feri prassetyo
Unknown
|
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar