AKIBAT TIDAK PATUH KEPADA ORANG TUA
REPUBLIKA.CO.ID. Dalam hadits yang diriwayatkan Abu Hurairah, Rasulullah bersabda, "Tiada bayi yang dapat berbicara saat bayi kecuali Nabi Isa as dan seorang bayi yang hidup pada zamannya."
Kala itu, ada seorang laki-laki bernama Juraij. Juraij adalah remaja yang taat beribadah. Saat ia ingin melakukan shalat sunah, ibunya memanggilnya. Kala itu, Juraij bimbang—dahulukan shalat, atau memenuhi panggilan Ibunya? Maka, Juraij pun memilih shalat dan mengabaikan panggilan ibunya yang sudah berkali-kali menggema di telinganya.
Sang ibu pun kecewa, dalam hati ia berdoa, “Ya Allah, janganlah Engkau mematikan anakku sebelum ia mendapat fitnah dari wanita pelacur.”
Selang beberapa hari kemudian, seperti biasa, Juraij beribadah di tempat biasanya. Kemudian, datanglah seorang wanita pelacur yang merayu Juraij untuk berbuat mesum. Juraij pun berusaha menolak.
Karena penolakan tersebut, pelacur itu berhasil memfitnah Juraij dengan keterangan bahwa Juraij telah menodainya hingga hamil—kendati si pelacur tersebut memang dalam kondisi hamil namun bukan dengan Juraij.
Beberapa bulan kemudian, saat si bayi lahir, pelacur itu kembali datang pada Juraij dan memberikan keterangan pada seluruh warga bahwa bayi tersebut adalah hasil zina dengan Juraij.
Juraij tak sanggup menceritakan yang sebenarnya sebab warga telah berhasil memukulinya hingga terluka lalu membakar habis tempat ibadah Juraij. Di saat yang sama, dengan kekuatan yang masih tersisa, Juraij merebut bayi dari tangan si pelacur dan berkata pada sang bayi,
“Siapakah ayahmu?”
Si bayi menjawab, “Ayahku seorang penggembala,”
Seketika warga pun berhasil dibuat panik oleh bayi yang dapat memberikan keterangan benar atas izin Allah SWT. Warga pun memohon maaf pada Juraij dan berjanji akan membangun kembali tempat ibadah Juraij.
*sholat wajib lebih diutamakan dari ibu, sedangkan ibu lebih diutamakan dari sholat sunnah
AKIBAT TIDAK PATUH KEPADA ORANG TUA
Feri prassetyo
Unknown
|
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar